Konservasi Patung Dirgantara

http://cdn.img.print.kompas.com/getattachment/782c4e86-3761-498d-9735-36c858efe4aaTim Konservasi Cagar Budaya bersama Balai Konservasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta berangkat menuju kediaman seniman patung asal Yogyakarta, Edhi Sunarso, di Desa Jombor, Sleman, Yogyakarta, Jumat (22/8/2014) ini. Edhi adalah desainer Patung Dirgantara atau yang lebih dikenal sebagai Patung Pancoran.

Koordinator Pelaksana Pencucian Patung Pancoran, Budi Kasih, mengatakan, tim menemui Edhi Sunarso (76) karena mengalami kendala dalam proses pembersihan yang dilakukan saat ini.

Sebab, kata dia, konstruksi Patung Pancoran itu dalam kondisi memprihatinkan. Kerusakan dan keropos akibat korosi terlihat pada beberapa bagian patung yang tersebar di antaranya pada bagian kepala, bahu, tangan, syal, dan bagian kaki.

“Karena data minim, kami coba cari tahu desainer aslinya, alhamdulillah tim kami berhasil melacak dan menghubungi pihak keluarganya, katanya dia masih hidup, tapi sudah tua dan lumpuh. Karena itu, saya sama tim berangkat Jumat siang,” kata Budi.

Selain mencari data konstruksi patung, tim yang dipimpinnya pun berencana menggali sejarah dan informasi mengenai awal mula pembangunan, kendala, dan tahap penyelesaian patung yang digagas pembangunannya oleh Presiden pertama RI, Ir Soekarno, pada tahun 1964 itu.

“Kami cari data soal patung Pancoran di Arsip Nasional, Kementerian Kebudayaan, sampai Wikipedia enggak ada semua. Tapi info soal Pak Edhi sendiri justru kami dapat dari beberapa orang kenalan kami. Kami mau tahu cerita soal patung ini, karena tahun produksi dan penyelesaian pembangunannya saja masih simpang siur,” ujarnya.

Tidak hanya itu, lanjutnya, berdasarkan kesaksian pihak keluarga Edhi, diketahui bahwa proses pembayaran pembangunan belum diselesaikan hingga kini. Biaya pembangunan yang mencapai total sebesar Rp 7 juta hanya dibayarkan sebesar Rp 1 juta, sedangkan sisanya menggunakan uang pribadi Edhi.

“Kami mau tahu kebenarannya, kami mau lihat bagaimana kehidupannya, kondisi keluarga, dan keadaan kesehatannya seperti apa. Karena dikabarkan kalau dia (Edhi) lumpuh karena kena stroke, komunikasi cuma dibantu istri sama anaknya,” kata dia. (Dwi Rizki)

Patung Pancoran mulai dibersihkan pada pukul 11.30 WIB, dan hingga saat ini, patung berbahan dasar perunggu tersebut masih dibersihkan dengan tiga orang petugas.
Diketahui, untuk membersihkan banyaknya noda di Patung Pancoran, petugas harus membersihkannya dengan menggunakan 25-30 kilogram jeruk nipis. Ini dikarenakan sari dari jeruk nipis bisa berguna untuk menghilangkan noda pekat di patung tersebut.
Sumber :
By Vandi Adi Nugraha

Tinggalkan komentar